KEKUATAN TUHAN BAGIKU

Habakuk 3:13-19


Seorang pemuda hidup di hutan seorang diri. Ia tekun berdoa kepada Tuhan. Harapannya adalah supaya batu besar yang menggelinding dari gunung dan menutupi jalan masuk ke rumahnya dapat disingkirkan. Hari demi hari dia berdoa dan berusaha. Mendorongnya, mengungkitnya dengan kayu, mendorong lagi, tetapi batu itu tidak bergeser. Tahun-tahun berlalu, ia tetap berdoa.

Sampai satu hari ia bertanya kepada Tuhan: “Mengapa tidak ada perubahan sedikit pun, ya Tuhan?” Tuhan menjawab: “Coba lihat otot-otot tangan dan kakimu. Kini makin kuat dan padat”. Keesokan harinya ada gempa bumi. Lalu, batu besar itu menggelinding kencang masuk jurang. Tuhan setia memeliharanya. Dalam doa Nabi Habakuk, kita menjumpai bahwa Tuhan peduli dan membela umat-Nya. Tuhan menindak siapa yang menjahati umat-Nya. Cara Tuhan memang beda. Habakuk kaget dengan pertolongan Tuhan yang ajaib. Karena itu, walaupun kenyataan hidup tidak selalu bagus dan maksimal, Habakuk tetap bersukacita karena Tuhan. Apa yang menjadi kekuatannya bukan pada ciptaan Allah, melainkan Allah sendiri. Habakuk terus melangkah, menuju yang terbaik dalam kehendak kasih dan pemeliharaan yang sempurna dalam hidupnya.

Apakah masih ada yang kita doakan dan belum dijawab oleh Tuhan? Jangan kehilangan pengharapan! Kuasa, kekuatan, dan rencana Tuhan selalu lebih benar, baik, dan indah ketimbang dambaan kita. Tuhan tahu apa yang paling kita butuhkan dalam hidup ini. (Wasiat)


Doa
Aku akan bersukacita di dalam Tuhan, bersorak-sorai di dalam Allah Penyelamatku. Amin.