Untuk format audio klik disini
1TUHANLAH YANG BERKUASA
Wahyu 17 : 1 - 18
“AKU ADALAH
AKU” adalah kata Tuhan kepada musa. Namun kata itu sekarang acapkali dijadikan
simbol oleh manusia yang merasa memiliki segalanya, menjadi lambang kebanggaan
dan proklamasi diri bahwa kita bisa melakukan apapun yang kita mau seolah-olah
tidak ada batas kemampuan manusia. Contohnya dengan cloning, manusia
bisa membuat manusia baru hanya dari sel manusia hidup. Atau
sekarang ini melalui aplikasi Zoom atau Google-meet manusia bisa
bertatap muka dengan banyak orang di waktu bersamaan tanpa dibatasi zona waktu
dan tempat yang membuat manusia seperti Omni present: bisa hadir dimana
mana dan kapan saja karena kemajuan teknologi.
Mungkin di
dalam pelayananpun terselip ke-AKU-an karena kelebihan yang kita miliki membuat
kita bangga akan keberadaan kita. Jika demikian, betapa menyedihkan dan
rapuhnya kita sebagai orang percaya. Ingat Menara Babel? Peristiwa itu
mengingatkan kita bahwa keangkuhan dan kesombongan tidak ada gunanya di mata
Tuhan. Manusia yang ingin berkuasa dan
ingin sama dengan Allah, semuanya diserakkan dalam sekejap saja.
Dalam nats
yang kita baca juga menyatakan bahwa anak Domba itu akan mengalahkan mereka
karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. TUHAN
tetaplah yang Berkuasa, apalagi di masa pandemi ini seharusnya menyadarkan akan
kelemahan kita, betapa untuk melawan
virus yang tidak tampak mata saja kita
kewalahan dan bersedia ditahan di rumah berbulan bulan. Jadi masihkah
kita bisa berjalan dengan keangkuhan? Jika kita memiliki kelebihan maka itu
semua adalah anugerah Allah semata yang mempercayakan semua itu kepada
kita. Dan sebagai orang yang dipercaya
Allah seharusnyalah kita merespon panggilan Tuhan dengan memakai kebanggaan
yang kita miliki untuk mencapai kemenangan hidup bersama-Nya sehingga banyak
jiwa diselamatkan. Amin. (NC)
DOA :
Tuhan ajarilah kami untuk terus menyadari bahwa keberadaan hidup kami hanyalah untuk memuliakan nama-Mu. Amin