Lambang Kekudusan Tuhan 

Keluaran 30:1-10 


Tuhan kita adalah pribadi yang menghendaki keteraturan dan selalu ingin memberi yang terbaik. Begitu pentingnya mezbah persembahan ukupan, sehingga dengan detilnya Tuhan meminta Musa membuatnya lengkap dengan pernik pelengkapnya. Mezbah ukupan terbuat dari kayu penaga (akasia), berbentuk segi 4, panjang 1 hasta, lebar 1 hasta  dan tinggi 2 hasta. Mezbah dibalut dengan emas sekelilingnya dan diatasnya diletakkan rempah-rempah pilihan dan minyak urapan.

Ada syarat agar seseorang dapat berdoa dan menyembah Allah di mezbah tersebut yaitu harus dalam kondisi kudus karena Allah adalah kudus. Dia tidak dapat berkompromi dengan dosa. Tidak boleh ada persembahan/korban lain kecuali yang telah ditentukan dan dikuduskan. Persembahan harus dilakukan terus menerus dan turun menurun oleh umat Tuhan/bangsa Israel pada waktu itu. Jika ada dosa yang mereka perbuat maka setahun sekali Harun harus mengadakan pendamaian atas tanduk-tanduk mezbah sebagai korban penghapus dosa. Mezbah persembahan ukupan bukan sekedar mezbah tetapi lambang kekudusan Tuhan kita yang menginginkan umatNya hidup kudus dan berkenan kepadaNya.

Bagaimana sikap kita ketika berhadapan dengan Tuhan kita dalam doa dan penyembahan kepadaNya. Sadarkah kita bahwa kita sedang berhadapan dengan Allah yang maha kudus dan tidak pernah berbuat dosa? Apakah kita sungguh-sungguh menganggap penting bersekutu dengan Dia atau hanya sekedar seremonial belaka? Pernahkan kita berpikir bahwa Tuhan sangat rindu kita bersekutu denganNya dalam ketulusan dan kekudusan bukan sekedarnya? Biarlah kita jadikan waktu bersama Tuhan sebagai waktu yang berharga bukan "sekedar".  Kasihilah Tuhan dengan segenap hati kita. (SE).


Doa
Bapa yang baik, mampukan kami menikmati persekutuan dengan-Mu tiap-tiap hari dalam kekudusan. Amin.