Untuk format audio klik disini

SALING MENERIMA

Roma 15:7-13


Saling menerima itu ternyata bukanlah keadaan yang mudah untuk diciptakan. Apalagi bila orang yang harus kita terima itu tidak sesuai dengan standar kita. Mungkin karena mereka bukan dari budaya, pendidikan, atau strata ekonomi yang sama dan juga hal lain yang membuatnya dirasa berbeda dari kita. Keberbedaan ini kerap bukan menjadi sebuah harmoni yang saling melengkapi, tetapi kerap menimbulkan masalah dalam relasi kita dengan orang lain.

Perbedaan pun terjadi di antara kelompok-kelompok jemaat di Roma pada masa itu. Rasul Paulus menasihati mereka dalam suratnya agar mereka saling menerima satu dengan yang lainnya di tengah segala perbedaan yang ada. Tidak saling menghina dan menghakimi melainkan menerima dengan kasih persaudaraan. Ketika kita menerima perbedaan, artinya kita pun menyambut dan mewujudkan pelayanan yang dikerjakan antara yang kuat dengan yang lemah, yang berkelebihan dengan yang berkekurangan, atau dalam kondisi apapun.

Kristus adalah sumber iman Kristen yang memberikan contoh bahwa hidup-Nya bukanlah untuk menyenangkan diri-Nya sendiri. Kristus menerima cercaan dan hinaan bahkan mati demi keselamatan kita semua. Kata kita adalah untuk saya, Anda dan seluruh umat Tuhan. Tanpa memilih-milih. BagiNya semua orang sama pentingnya dan perlu diselamatkan. Ia mengangkat kita ke dalam hubungan yang paling dekat dan hangat denganNya. Bukankah ini cukup menjadi alasan bagi kita untuk juga membuka diri dan menerima sesama kita, layaknya Kristus yang telah membuka diriNya bagi siapa saja tanpa kecuali untuk datang kepadaNya?

Hari ini marilah kita mulai mengobarkan semangat penerimaan bagi sesama dengan segala perbedaan yang ada. Biarlah lewat kehadiran kita, kasih Allah dinyatakan di tengah segala perbedaan sehingga semua orang dapat memuliakan Allah. (EM)


DOA :
Ya Allah, kuduskanlah hati kami sehingga tidak ada hal-hal yang dapat menghalangi kami menerima sesama kami. Amin.