SAKSI KEADILAN

Mazmur 40:2-12



Keadilan adalah nilai dan prinsip penting dalam relasi. Kata Gusdur, “Tanpa keadilan tidak akan ada perdamaian.” Keadilan harus dimulai dari pikiran, dan diterapkan dalam lingkungan terkecil bernama keluarga. Orangtua harus mengajar dan mempraktikannya kepada anak-anak. Demikian juga dalam kehidupan jemaat.

Mazmur yang dibaca hari ini memperlihatkan kepada pembaca betapa pentingnya keadilan di mata Allah. Karena itu, dalam teks ini pemazmur seperti sedang melapor kepada Tuhan bahwa ia telah dan akan terus mengupayakan keadilan.

Pemazmur di sini adalah Daud, raja Israel. Posisinya penting, dan ia memang bertugas untuk memenuhi rasa keadilan bagi rakyatnya. Itu sebabnya Daud pun merasa wajib mengajarkan atau mengabarkan keadilan itu bagi rakyatnya. Tentu, mengabarkan di sini bukan hanya melalui kata, melainkan dengan laku. Doa syukur Daud ini menjadi semacam laporan pertanggungjawaban Daud kepada Tuhan. Tuhan itu adil, dan Ia pun menghendaki setiap pemimpin dan manusia berlaku adil.

Orangtua adalah pemimpin di dalam keluarga. Orangtua wajib mengajarkan dan memperlihatkan sikap yang adil. Bahkan, gereja dan orang percaya diutus untuk menjadi saksi-saksi keadilan Allah. Karena itu, memperjuangkan keadilan dalam konteks ketidakadilan masyarakat adalah panggilan kudus orang beriman. Kita melakukan hal tersebut karena itu adalah wujud misi Allah. Allah akan meminta pertanggungjawaban kita.(Wasiat)

 

Doa


Kasih dan damai hanya dapat dirasakan melalui tindakan konkret. Kiranya tuhan memampukan kami, mengupayakan damai tersebut dengan sesama. Amin.