SAKSI KEADILAN
Keadilan
adalah nilai dan prinsip penting dalam relasi. Kata Gusdur, “Tanpa keadilan
tidak akan ada perdamaian.” Keadilan harus dimulai dari pikiran, dan diterapkan
dalam lingkungan terkecil bernama keluarga. Orangtua harus mengajar dan
mempraktikannya kepada anak-anak. Demikian juga dalam kehidupan jemaat.
Mazmur
yang dibaca hari ini memperlihatkan kepada pembaca betapa pentingnya keadilan
di mata Allah. Karena itu, dalam teks ini pemazmur seperti sedang melapor
kepada Tuhan bahwa ia telah dan akan terus mengupayakan keadilan.
Pemazmur
di sini adalah Daud, raja Israel. Posisinya penting, dan ia memang bertugas
untuk memenuhi rasa keadilan bagi rakyatnya. Itu sebabnya Daud pun merasa wajib
mengajarkan atau mengabarkan keadilan itu bagi rakyatnya. Tentu, mengabarkan di
sini bukan hanya melalui kata, melainkan dengan laku. Doa syukur Daud ini
menjadi semacam laporan pertanggungjawaban Daud kepada Tuhan. Tuhan itu adil,
dan Ia pun menghendaki setiap pemimpin dan manusia berlaku adil.
Orangtua
adalah pemimpin di dalam keluarga. Orangtua wajib mengajarkan dan memperlihatkan
sikap yang adil. Bahkan, gereja dan orang percaya diutus untuk menjadi
saksi-saksi keadilan Allah. Karena itu, memperjuangkan keadilan dalam konteks
ketidakadilan masyarakat adalah panggilan kudus orang beriman. Kita melakukan
hal tersebut karena itu adalah wujud misi Allah. Allah akan meminta
pertanggungjawaban kita.(Wasiat)
Doa
Kasih dan damai hanya dapat dirasakan melalui tindakan konkret. Kiranya tuhan memampukan kami, mengupayakan damai tersebut dengan sesama. Amin.