Jangan Memandang Muka

Yakobus 2 : 1-13


Sikap memandang muka adalah penilaian yang begitu dangkal, kita melihat hanya sebatas mata memandang dan membawa orang kepada sikap diskriminasi dan hal ini sangat ditentang dalam moralitas. Setiap kali jika seseorang berkenalan, pertama-tama yang akan diamati adalah pakaian yang dikenakan, sepatu yang dipakai, merek jam tangan serta mobil yang dikendarai. Penampilan seseorang menjadi cara kita untuk mengukur atau memperlakukan orang tersebut.

Dalam pembacaan kita hari ini, Yakobus 2 : 1 menyebutkan bahwa janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Mengapa hal ini bertentangan dengan iman atau merupakan hidup beribadah secara lahiria dan bukan hidup dalam rohaniah. Memandang muka berarti memberikan perhatian khusus atau menghormati orang tertentu saja atau keberpihakan terhadap orang tertentu karena kekayaan, busana atau kedudukan mereka, suku, budaya dan ras. Melakukan hal ini tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah dikarenakan oleh beberapa alasan :

1. Hal ini tidak menyenangkan Allah yang tidak pernah memandang penampilan lahiria, tetapi hati seseorang (1 Sam 16:7)

2. Sikap semacam ini tidak didorong oleh kasih yang murni untuk semua orang (Yak 2: 8). Mengagumi kedudukan sosial adalah dosa terhadap hukum kasih dan juga tidak sesuai dengan karakter Tuhan sendiri.

3. Sikap ini menjadikan kita “Hakim” dengan pikiran yang jahat (Yak 2 : 4). Menunjukkan sikap memihak orang kaya atau orang berkedudukan dengan motivasi yang jahat untuk memperoleh keuntungan Marilah kita senantiasa melihat bahwa Tuhan itu tidak berpihak, tidak memandang muka. Tuhan begitu mengasihi semua orang. Kiranya kita juga memiliki hati seperti Tuhan untuk bisa menerima siapa pun yang Tuhan kirim untuk kita layani. (ALP)



Doa

Ya Allah, aku datang kepada-Mu memohon ampun jika selama ini memperlakukan orang lain dengan memandang muka. Ajarlah dan Mampukanlah aku memiliki hati Tuhan yang mengasihi semua manusia ciptaan-Mu. Amin.