Menghargai Kasih Karunia Allah

I Korintus 15:1-11


Seperti seorang anak kecil yang mendapatkan hadiah terindah yang dirindukannya, demikian seharusnya respons kita terhadap kasih karunia Allah berupa anugerah keselamatan kepada kita melalui anakNya Yesus Kristus. Rasul Paulus menyadari betapa hinanya dia diantara para rasul karena masa lalunya sebelum berjumpa dengan Yesus adalah penganiaya murid-murid Kristus (ayat 9). Dan kasih karunia Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib itulah yang menjadi motivasi kuat bagi Paulus untuk menjadi pelayan Kristus, mengajarkan tentang Injil kebenaran Allah yang memerdekakan setiap orang yang percaya dalam nama Yesus dari upah dosa yaitu maut.(Roma 6:23). 

Betapa berharganya kasih karunia yang diterimanya sehingga Paulus mengatakan bahwa berita keselamatan adalah berita yang " sangat penting" dan harus disampaikan kepada semua orang. Berita bahwa Yesus adalah satu-satunya Tuhan dan juruselamat manusia, hanya melalui Dia manusia dapat sampai kepada Bapa di surga dan menerima hidup kekal di surga, Tidak ada jalan lain selain di dalam Yesus ( Yohanes 3:16, Yohanes 14:6). 

Seharusnya kita pun memiliki sikap yang sama seperti Rasul Paulus walaupun dengan latar belakang yang berbeda, kita merespons kasih karunia Allah didalam Yesus sebagai sesuatu yang sangat berharga lebih dari sekedar hadiah yang diterima oleh anak kecil di atas tetapi merupakan wujud kasih Bapa kepada kita manusia berdosa. Dia tidak ingin kita binasa, maka Dia rela memberi anakNya yang tunggal untuk mati dikayu salib menggantikan kita. 

Baru saja kita merayakan Paskah hari kemenangan Kristus atas maut, kiranya ini menjadi momentum bagi kita untuk merefleksi kasih Allah yang luar biasa atas hidup kita dengan menjadikan hidup kita sebagai saksiNya melalui sikap dan perkataan kita tentang berita yang sangat penting bahwa Yesus adalah Sang Mesias satu-satunya Juruselamat manusia. (SE)


Doa

Ya Bapa, begitu besar kasih-Mu atas kami orang berdosa. Pakailah hidup kami menjadi saksiMu supaya dunia percaya bahwa Engkau adalah Tuhan. Amin.