MENJALANKAN PERAN NABI

Lukas 1:5-17


Raja, imam, dan nabi adalah peran tiga serangkai yang dipercayakan Allah untuk memimpin dan memelihara umat. Raja mengeluarkan peraturan dan melindungi umat dari ancaman keamanan pihak asing. Imam memfasilitasi umat menjalankan ritus bakti dan jalinan relasi dengan Allah. Nabi memberikan koreksi dan arahan visi ke depan bagi umat, raja, dan imam. Dalam sejarah umat Tuhan, ketiganya acap kali muncul bersama-sama.

Demikian juga kita menemukannya dalam teks Alkitab hari ini. Saat Herodes menjadi raja, ada seorang imam yang Bernama Zakharia. Ia mendapatkan anak secara ajaib, yang kelak akan menjalankan peran nabi. Anaknya itu adalah Yohanes, yang mengingatkan umat untuk bertobat sebelum kemunculan Kristus. Nyata benar bahwa peran nabi sangat dibutuhkan di sini. Sebab saat itu Herodes tidak menjalankan peran raja dengan baik; para imam hanya menjalankan tindakan ritual belaka tanpa makna. Yohanes pun hadir sebagai nabi. Ia mengajak semua pihak untuk berbalik kepada anugerah Allah sehingga semua tetap terpelihara dalam kebaikan-Nya.

Apakah masih ada nabi saat ini? Secara tokoh mungkin tidak. Namun, peran nabi selalu dihadirkan Allah di tengah komunitas yang memiliki pemimpin korup, materialistis dan tidak memiliki tujuan yang benar dan jelas. Apakah kita dapat menjalankan peran nabi juga? Tentu. Allah memanggil kita supaya tidak takut memberikan koreksi, perbaikan, dan peringatan jika dalam komunitas kita kepemimpinan tidak diemban dengan benar dan baik. (Wasiat)


Doa Kuatkan hatiku, ya Tuhan untuk menjalankan peran nabi melalui apa yang aku kerjakan setiap hari. Amin.