Tinggalkan Kesombonganmu.

Yesaya 22 : 15 – 25 


Tentunya kita ingat lagu masa kanak-kanak yang bagian syairnya mengatakan “bukan yang congkak, bukan yang sombong, yang disayangi handai dan taulan”. Rasa-rasanya tidak ada di antara kita yang suka dengan orang yang sombong. Orang yang sombong akan kita jauhi. Malas bergaul dengan orang yang seperti itu. Bagaimana dengan sikap Tuhan terhadap orang yang sombong ? Tuhan pun tidak suka ! Ia akan merendahkan orang-orang yang sombong dan tinggi hatinya !

Sebna, sang kepala istana pada zaman raja Hizkia, pada zaman nabi Yesaya, Tuhan merendahkan dia karena kesombongannya itu. Ia diturunkan dari jabatannya yang tinggi di istana pada waktu itu. Kedudukan Sebna yang sombong itu digantikan oleh Elyakim. Sebagai pemimpin bangsa Israel pada saat itu, Sebna juga termasuk pada kelompok orang yang lebih percaya kepada bangsa Mesir untuk mendapatkan pertolongan, Ketika mereka ada dalam masa sulit, katimbang percaya pada Tuhan.

Belajar dari Sebna, mari kita tinggalkan kesombongan dan sikap tinggi hati di dalam diri kita. Kita perlu menyadari bahwa diri kita ini hanyalah berasal dari debu tanah belaka. Kita pun masih selalu butuh pertolongan dan bantuan orang lain. Oleh karena itu buat apa kita sombong. Dan mari kita hanya mengandalkan Tuhan dalam hidup kita dalam segala keadaannya. Kita yakin pertolongan kita hanyalah dari Tuhan yang terus menyertai kita.  ( ISI )

Doa

Bapa ajarlah kami untuk tidak hidup dalam kesombongan dan kami dapat membuang kesombongan itu . Ajar kami juga untuk hidup percaya penuh hanya kepada-Mu. Amin.