Untuk format audio klik disini
YESUS CUKUP BAGIKU
Wahyu 7 :9-17
Hari ini
adalah satu hari dari hari ulang tahun Almarhum mama tercinta. Mama mungkin
seorang wanita biasa. Tetapi di mata anak-anaknya, ia luar biasa. Di renungan
hari ini, mari kita sama-sama melihat orang-orang biasa di sekitar kita yang
imannya luar biasa.
Awal
September ini pertama kali setelah pandemi aku berkesempatan lagi berjalan
keliling Jawa, bertemu komunitas Petani dan nelayan karena diajak teman yang businessnya
di bidang pupuk organik. Dalam perjalanan, aku melihat masih ada kampung bahkan
kecamatan Kristen yang berusaha bertahan di tengah kesulitan ekonomi dan hidup
sebagai petani. Mereka orang-orang yang sederhana dan melihat hidup dalam
kacamata yang sederhana juga. Pandemi ini begitu menghancurkan semua sektor
kehidupan, dan mempertahankan iman bukan perkara mudah jika perut lapar.
Di sisi
lain saya juga melihat ada kampung perikanan Koi yang penduduknya tetap
sederhana di tengah naiknya permintaan ikan Koi sebagai hobi orang kota dan
teman mereka untuk melewati hari harinya di masa Pandemi ini. Mereka di desa
KOI bisa memiliki pendapatan sampai puluhan miliar sebulan dari menjual ikan
Koinya. Tetapi dengan penghasilan yang sedemikiannya, mereka bahkan tidak
memiliki HP dan TV. Mereka juga tinggal di rumah sederhana dan memakai uang
untuk membuat rumah ibadah serta membantu keluarga yang berkekurangan. Sungguh
sebuah jalan spiritualitas yang luar biasa buat kita yang suka mengukur segala
sesuatu dengan uang dan jabatan duniawi.
Renungan hari ini saya ingin mengajak kita bersama melihat dan mengevaluasi spiritualitas dalam hidup kita. Apakah kita bisa bekata YESUS CUKUP BAGIKU atau masih perlu ditambah mobil, rumah, duit yang banyak dan jabatan? Dunia bisa menyediakan makanan buat semua manusia jika KESERAKAHAN bisa hilang di hati kita. Dua contoh di atas semoga bisa jadi cermin buat kita bersama . (SDC)
DOA:
Tuhan, ajar kami untuk mensyukuri dan merasa cukup atas semua KASIHMU pada kami. Ajar kami untuk bisa menjadi saluran berkat bagi sesama, Amin.