KTP dan Pakaian Sepakbola

Kisah Para Rasul 2:37-42


Hingga saat ini pakaian sepakbola masih menjadi salah satu barang yang dikoleksi para penggemar olah raga ini. Mengumpulkan pakaian sepakbola dilakukan sebagai ekspresi kekaguman, bahkan fanatisme pada seorang pemain atau sebuah klub. Namun, sekagum-kagumnya pemilik pakaian sepakbola pada pemain atau klub, betapapun pakaian yang dikoleksinya itu asli, ia bukan sang pemain dan bukan pula anggota klub. Tentunya, ia pun tidak berhak atas fasilitas yang diberikan oleh klub kepada pemain-pemainnya. Perbedaan utama seorang penggemar dan seorang pemain yang menjadi bagian dari klub adalah kontrak.

 

 

Mirip dengan pakaian sepakbola, baptisan hanyalah tanda luar yang dilihat orang. Saat seseorang dibaptis, ia menjadi anggota gereja dan bila telah ber-KTP, ia berhak mencantumkan label Kristen pada kolom agama di KTP-nya. Sayangnya, kenyataan menunjukkan bahwa keikutsertaan seseorang dalam upacara baptisan tak selalu dilatarbelakangi alasan yang benar, yaitu pertobatan. Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta merespon pertanyaan khalayak dengan mengatakan bahwa syarat pertama mendapatkan "fasilitas" karunia Roh Kudus adalah bertobat. Dibaptis tanpa pertobatan ibarat seseorang yang mengenakan pakaian sepakbola sambil mengantongi KTP Kristen - Ia bukan bagian dari klub. Dalam hal ini, ia mungkin fans dari ide-ide tentang Allah atau kerajaan-Nya namun ia bukan anak Allah dan bukan anggota kerajaan-Nya.


Orang Percaya diselamatkan oleh anugerah Allah yang direspon dengan iman. Baptisan sebagai sebuah tanda tidak punya kuasa apa-apa pada dirinya sendiri. Pertobatan yang merupakan respon imanlah yang membuat seseorang berhak atas janji Roh Kudus yang merupakan "kontrak" masuknya seseorang menjadi anggota kerajaan Allah. Berdebat mengenai metode baptisan sama sekali tak membawa dampak baik apapun bila kita belum memenuhi syarat pertama yaitu bertobat. (KB)

Doa: Tuhan, selidikilah kami, lihatlah hati kami, dan berilah kami kerendahan hati untuk menyadari keadaan kami di hadapan-Mu. Amin.