Simaklah Hai Pemuda
Lagu Simaklah Hai
Pemuda di NKB no. 209 menggambarkan tantangan bagi kaum muda untuk berjuang
sekuat tenaga melaksanakan panggilan-Nya di tengah dunia. Di lagu tersebut
tertulis jaminan, yakni bahwa pemuda (dan tentu juga pemudi) yang berjuang,
"pasti menang."
Tulisan Rasul Yohanes
dalam suratnya yang kedua yang kita baca hari ini ditujukan bagi beberapa
kelompok usia - anak-anak, orang-orang muda, dan bapa-bapa. Tentang orang muda,
Rasul Yohanes menulis "karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam
kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat." Dalam sebuah peperangan,
anak-anak tidak ditempatkan di garis depan, sebab mereka belum mampu menyokong
diri sendiri. Demikian pula bapa-bapa, yang seharusnya telah berakar kuat dalam
iman dan pengenalan akan Tuhan dan telah mencapai hal yang "jauh lebih
utama" (Filipi 3:8), sudah lewat masanya untuk bertempur di garis depan.
Kaum mudalah prajurit-prajurit garis depan dalam pekerjaan Tuhan, yang harus
mengambil peran aktif dalam melaksanakan visi dan misi Allah bagi dunia.
Yohanes mengatakan "dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya."
Lagu Simaklah Hai Pemuda menggambarkan penderitaan dan kerusakan yang terjadi di dunia. Perjuangan ini sungguh berat dan karenanya mungkin banyak orang ingin berada di fase anak-anak selama mungkin. Lantas, bagaimana orang muda memastikan kemenangannya dalam peperangan dahsyat ini? Firman Allah harus terlebih dahulu diam di dalam hati mereka. Ini tidak bisa ditawar. Diam artinya menetap, bukan sekedar dibaca melainkan harus menjadi bagian hidup sehari-hari. Jaminan dari Allah sudah tersedia, kini bola di tangan kaum muda. Bila ingin bertumbuh dan berakar kuat dalam Tuhan di masa tua, dan tidak ikut lenyap maka perjuangan masa muda melawan yang jahat adalah proses yang harus dilewati. Ayo bangkit dan berjuang, kaum muda! Pekerjaan Tuhan menantimu. (HK)
Doa
Ya Allah, kiranya firman-Mu diam dalam hati kaum muda Kristen. Berilah keteguhan hati agar kaum muda dapat melakukan pekerjaan-Mu dengan sungguh di tengah dunia yang sedang lenyap ini. Amin.