Untuk format audio klik disini
Universalitas Kasih Allah
Setelah memberikan ceramah
di Universitas Chicago, teolog Karl Barth mendapat pertanyaan dari seorang
mahasiswa, apakah ia dapat merangkum seluruh karya teologinya dalam sebuah
kalimat. Barth pun menjawab, “Ya, saya bisa. Dalam lirik suatu pujian yang saya
pelajari saat saya bersimpuh di kaki ibu saya: ‘Yesus sayang padaku; Alkitab
mengajarku.’”
Injil Yohanes
mengatakan bahwa betapa besarnya kasih Allah terhadap dunia ini. “Dunia”
berarti bukan bangsa atau ras atau suku tertentu. Bukan hanya sebagian orang
saja yang Allah kasihi, melainkan dunia secara keseluruhan. Dunia yang di
dalamnya terdapat orang baik dan orang tidak baik, orang yang mengasihi Allah
dan orang yang tidak mengasihi-Nya, orang yang berhasil dan yang gagal, orang
yang tinggi maupun rendah. Semuanya dikasihi oleh Allah tanpa terkecuali.
Bahkan, begitu kasih-Nya Ia akan dunia ini, Ia rela memberikan anak- Nya
sendiri bagi keselamatan dunia ini.
Berhadapan dengan kasih Allah yang sangat besar dan bersifat universal tersebut, kita pun diundang untuk memiliki kasih yang sama. Kasih yang siap berkorban bagi orang lain, termasuk bagi mereka yang tidak kita sukai dan yang mungkin menyakiti hati kita. Kasih yang tidak dibatasi oleh perbedaan apa pun, baik keyakinan, strata ekonomi, pendidikan, bangsa, dan sebagainya. Hal itu tentu tidak mudah. Namun, Allah yang penuh kasih itu tentunya akan memampukan kita untuk juga memberlakukan kasih yang sama. (Wasiat)
- Doa : Tak pernah kami luput merasakan kasih dan cinta-Mu yang besar. Mampukan kami Bapa, untuk menyalurkan kasih-Mu bagi setiap orang yang kami jumpai. Amin.