Untuk format audio klik di sini
Bangkai Iman
Bagi suku Toraja, menyimpan jenazah adalah hal yang biasa.
Bisa disimpan berbulan-bulan bahkan bertahun tahun. Anggota keluarga yang
meninggal tetap ada dalam rumah mereka, secara fisik tampaknya mereka tidak
kehilangan orang yang mereka kasihi, ia
tetap ada bersama mereka. Tetapi apakah jenazah tersebut dapat menyapa
anggota keluarganya? Dapat menolong anggota keluarganya?
Nats Alkitab yang kita baca hari ini menyatakan “Jika iman
itu tidak disertai perbuatan maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” Sama
seperti orang hidup yang pasti bergerak, begitu juga iman. Iman yang hidup
pasti melakukan perbuatan. Jika kita mengaku sebagai orang Kristen, berarti
kita mengakui Kristus telah mati disalib, untuk dosa kita. Apakah hanya dengan
mengakui pengorbanan Kristus di kayu salib sudah cukup untuk menyelamatkan
kita? Kalau saja kondisi kita sama seperti penjahat yang disalib bersama Yesus,
dimana tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk hidup lebih lama, pengakuan
kita akan menyelamatkan kita. Tapi bila kita masih diberi waktu untuk menjalani
kehidupan maka iman itu haruslah dibuktikan dengan perbuatan.
Bila kita mengaku sebagai orang yang beriman kepada Yesus, tetapi tidak mampu menunjukkan iman kita di dalam keseharian kita, bisa saja kita mengalami kematian rohani. Tampaknya kita beriman tetapi sesungguhnya iman itu sudah tidak ada. Bangkai iman pasti tidak mampu menggerakkan kita melakukan perbuatan baik, bahkan kita tidak akan mampu melawan godaan yang dapat menghancurkan. Saudara terkasih marilah kita menjaga iman kita agar tetap hidup dengan memberinya makanan-makanan rohani yang menyehatkan, yaitu firman Allah. Iman yang hidup pasti bergerak, melakukan perbuatan baik seperti yang Tuhan kehendaki. (EW)
Doa: Bapa yang baik tolong saya untuk dapat menjaga iman kepada Mu, dan menunjukkannya di dalam hidup keseharian. Amin