I Samuel 16 (6) Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." (7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.

 

Betapa sering kita melihat sesama kita dengan pandangan mata seperti Samuel. Kita melihat parasnya, kekayaannya, jabatannya, rumahnya, mobilnya dll yang bisa kita lihat dengan mata kita. Kita menilai orang dari atribut yang mereka kenakan dan seolah penilaian kita itu paling benar. Kita jadikan standard penilaian kita menjadi standard buat anak, suami/istri, keluarga, teman dan lingkungan kita sehingga tanpa kita sadari standard penilaian orang seperti Samuel melihat orang menjadi standard yang ada di dunia sampai saat ini.

 

Samuel diingatkan TUHAN karena cara dia melihat dan menilai yang berbeda dengan cara TUHAN menilai. Samuel sadar dan memilih mengikuti cara TUHAN dalam menilai. Perubahan cara Samuel menilai, membuat kita sekarang bisa mengenal RAJA DAUD yang begitu menginspirasi kehidupan orang percaya dari masa ke masa. Kerelaan Samuel merubah cara dia menilai telah membuat perubahan besar untuk dunia.

 

Pertanyaan nya sekarang adalah apakah kita mau berubah dari cara kita menilai orang lain ? atau kita tetap mengikuti cara dunia melihat dan menilai sesamanya ? akibat dari cara pandang yang salah di Negara kita sudah terlihat yaitu : Korupsi merajalela, Kekayaan begitu dipuja-puja dan uang dicari dengan segala cara bahkan kalau perlu menginjak sesamanya, Manusia tidak lagi mau bekerja keras dan walaupun banyak anak negri ini yg terkenal pintar tapi hampir tidak ada yang punya penemuan dibidang IPTEK dari negara kita yg mengagumkan dan memudahkan hidup banyak orang. dll

 

Perubahan cara pandang kita pasti akan membuat kita bisa memilih calon  anggota legislatif dan Presiden (dalam kontek bernegara) yang semoga juga bisa meninggalkan kenangan yang diingat dalam sejarah perkembangan serta perjalanan bangsa kita (seperti DAUD). Posisi kita saat ini seperti Samuel saat itu, kita juga diberi kekuasaan oleh TUHAN untuk memilih calon pemimpin kita, tugas kita untuk menggunakan HAK itu sebaik-baiknya dan dengan bertanggungjawab. Karena pilihan kita akan menentukan arah perkembangan Negara ini dalam lima tahun ke depan.

 

 

Selamat memilih dan jangan lupa di doakan dan digumulkan dahulu sebelum dipilih.