Ada satu fenomena yang berulang dan kita bisa temui setiap kita memasuki masa ekonomi sulit atau orang bilang di masa krisis, yaitu maraknya business MLM. Hal ini bisa terjadi karena business MLM relatif bermodal kecil dan masa menunggu sampai panennya sangat cepat. Selama kita bisa mencari downliner maka kita segera bisa mendapatkan komisi dan selama downliner atau anggota kita aktof mencari anggota lagi dan menjual produk maka selama itu pasive income kita terjaga dan HARAPANNYA segera kita bisa keluar dari masa krisis.

 

MLM walau bagaimanapun tetaplah sebuah business yang tidak boleh keluar dari kaidah kaidah business pada umumnya. Sebagai agent kita tidak bisa terlalu terpaku sama menariknya komisi atau fee yang ditawarkan pada kita sebagai agent tanpa perlu mencari tahu atau menghitung kelayakan business MLM tersebut. Banyak agent berfikir kalau nanti MLM yang dia ikuti tutup toch uang investasinya buat ikutan MLM terseb ut minimal sudah kembali bersama bunganya (pasive incomenya) dan kerugian teman teman yang jadi downlinernya bukan menjadi urusannya karena harusnya perusahaan MLM tersebut yang memikirkan. Apalagi secara hukum belum pernah ada agent MLM yang ikutan dituntut seperti pemilik MLM nya, sehingga orang tidak peduli selama dia bukan korbannya. Apakah iya kita bisa tega melihat banyaknya barisan koraban penipuan aneka MLM yang terjadi di depan mata kita ????? apa iya nurani kita sudah tertutup demi rupiah semata ???? kalau pemilik MLM sudah tidak sudah kita bahas karena biasanya mereka tahu apa yang mereka lakukan dari awal dan semua itu berjalan sesuai dengan recana mereka. Tidak semua MLM buruk dan MLM sebagai salah satu teori pemasaran memang sangat ampuh jika digunakan dengan benar dan bisa jadi alternatif membangun jaringan distribusi dengan murah, mudah dan cepat. MLM sebagai cara pemasaran sangat ampuh dipakai oleh perusahaan baru yang belum dikenal masyarakat.

 

Apa masalah utama dalam MLM business ? Kenapa korbannya terdengar lebih banyak dan tidak kalah dengan kabar tentang keberhasilan agent agent yang sukses mendapat bonus mobil, rumah dan jalan jalan kelua negri yang bersliweran di medsos kita. Apa yang salah dengan business MLM ?

 

Salah utamanya adalah MLM supaya menarik harus memberikan feee yang cukup besar kepada agentnya. Baik fee untuk mencari member ataupun fee untuk menjual produk dan jasa yang mereka tawarkan. Fee yang besar ini sebetulnya equal dengan biaya distribusi dan promosi dalam konvensional business. Besaran biaya ini harusnya tidak boleh berbeda jauh kalau kita mau produk MLM yang dijual apapun bentuknya bisa bersaing di pasar menghadapi produk produk yang dijual secara konvensional. Memang kita tidak boleh menutup mata orang mau membayar lebih mahal buat produk yang berkualitas dan MENDATANGKAN MANFAAT, senagaja saya buat penekanan mendatangkan manfaat karena makin dirasa manfaatnya makin bisa dijual mahal suatu produk dengan kualitas yang sebetulnya mirip mirip dengan kompetitor. Kita ambil contoh sepatu merk Adidas, Nike dll bisa dijual lebih mahal dari FILA, LEAGUE dll yang kualitasnya mirip mirip karena pengaruh kekuatan brand yang bisa memberikan kelas yg berbeda pada pemakainya. Demikian juga dangan kopi starbuck, tas merk Gucci dan channel dll Kekuatan Merk memang bisa membuat produk bisa dijual lebih mahal.

 

Permasalahannya apakah kita tahu ada MLM produk yang punya Brand Image yang kuat sehingga orang rela membayar lebih mahal untuk produk tersebut dibandingkan produk kompetitornya ? Hampir semua MLM produk bermain di market khusus dan hanya dipakai oleh member mereka saja. Dulu kita sempat dengan produk Avon sebagai kosmetik yang dijual dengan cara MLM ke masyarakat luas yang tidak perlu menjadi anggotanya, tetapi sekarang produk itupun hilang dari pasar seiring semakin kompetitifnya pasar. Tuperware yang dijuals ecara MLM sekarang juga berubah menjadi lebih slim tingkatannya dan produk ini seolah sudah menjadi produk yang dijual dengan cara konvensional/biasa dan bukan MLM lagi. Memang memberikan fee yang tinggi akan memudahkan suatu produk MLM mencari anggota yang mau menjualkan produk tersebut atau menari anggota sebagai member, tetapi di sisi lain fee yang tinggi ini potensial membunuh business MLM yang mereka jalani karena membuat produk mereka punya beban biaya fix yang besar untuk bisa bersaing di pasar yang kompetitif saat ini.

 

Sekarang kita coba lihat customer behaviour dan alasan customer membeli suatu produk. Kalau kita lihat dari sisi ini maka kita akan temui suatu komunitas yang sebetulnya mirip yaitu hanya mau membeli produk yang BERMANFAAT dan harganya KOMPETITIF. Customer tidak lagi membeli yang mereka tidak butuhkan apalagi yang tidak mereka butuhkan dengan harga mahal. Betulkah demikiaan kawan ???? apakah ada diantara anda yang sudi membayar mahal buat barang atau jasa yang anda tidak butuhkan ?? so garis bawahi ini sebelum anda memilih profesi untuk menjual suatu produk.

 

Apakah dengan penjelasan di atas  bixsa diartikan MLM sebagai suatu system marketing dan distribusi yang murah akan hilang dari pasar segera ???  jawabannya pasti tidak karena setidaknya ada tiga hal ini dimana MLM bisa bersaing dan mendapatkan tempat, yaitu :

  1.  Menjadi alat promosi dan distribusi untuk produk produk barang  yang memiliki potensial margin besar dan biasanya produk produk kesehatan seperti food suplement punya ciri seperti ini. Tinggal PR nya bagaimana agent MLM bisa menjual MANFAAT dari food suplement ini, walau kalau lihat dari kacamata kedokteran pasti akan bisa dipatahkan karena semua produk suplement sebetulnya nilai gizi dan vitaminnya bisa didapat dari makanan yang kita makan. Tetapi selama agentnya baik dan perusahaan bisa menanamkan brand image yang baik peluang nya MLM jenis ini masih ada dan salah satu produk MLM tertua di dunia yang sudah dijual ratusan tahun produknya jenis ini.
  2.  Menjadi alat promosi dan distribusi untuk produk jasa yang potensial marginnya besar dan produk jasa ini harusnya tidak umum. Menjual paket pariwisata ke daerah yang tidak umum mungkin salah satu yang bisa dilakukan tetapi menjual paket yang sudah jadi komoditi misal paket ke Holly land, tanah suci atau ke Bali yang banyak dilakukan agent agent konvensional akan menbuat potensi marginnya hilang dan harusnya susah dijual dengan cara MLM karena marketnya sangat kompettitif. Menjual jasa mengajar , design rumah dll harusnya juga bisa dijual secara MLM karena buat seni dan ilmu orang tidak akan hitung hitungan .
  3.  Business yang menurut saya ada di daerah abu abu buat dijalankan dengan pola MLM adalah asuransi. Kenapa abu abu karena kalau asuransi co tdk bisa menanamkan modal yang dia dapat (biasa hanya sekitar 30%- 50% dari dana setoran nasabah, karena sisanya akan diapaki buat bayar agent) ke sektor yang Yieldnya besar dan aman + mereka tdk bisa menjaga nasabah percaya uangnya ditanamkan di perusahaan asuransi tersebut maka business ini akan sangat beresiko dijalankan dengan cara MLM. Terlalu banyak contoh asuransin yang mati tetapi juga terlalu banyak contoh yang sukses, jadi patokannya tetap track record perusahaannya dan besaran total fee agentnya buat asuransi baru harusnya tdk lebih dari 50%, sehingga dengan asumsi yield pertahun 10% dan asumsi dana mengendap 10 tahun akan minimal dana nasabah bisa kembali senilai awal dengan tetap berharap dana mengendap bisa di atas 20 tahun.
  4. Dll yang sejenis....barangd ibutuhkan, langka alias bukan komoditi sehingga bisa memberikan potensi marginnya besar dan layak/visible buat dibagikan dalam bentuk fee agent MLM.

 

Setiap agent MLM menurut saya wajib menghitung total komisi untuk setiap level agent dibawah dan di atasnya yang akan dibayar perusahaan MLM tersebut. Jika jumlah komisinya lebih dari 100% maka langsung lupakan MLM tersebut karena ini hanya money game yang tinggal tunggu waktu untuk mati.  Jika angkanya ada di kisaran 70% maka pastikan produk yang anda jual bisa generate margin sebesar itu, karena kalau tidak artinya MLM company itu hanya akan hidup dari pembelian awal saja/ joining fee dan umurnya juga pasti tidak akan lama.

 

Kedua parameter mudah ini semoga bisa membantu kita memilah MLM mana yang bisa kita ikuti dan mana yang tidak bisa kita ikuti.

 

Jangan lepas tangan dan seolah tidak perlu ikutan bertanggung jawab jika anda menjadi agentd ari satu MLM company yang dari awal pendiriannya didisign untuk menipu agentnya atau minimal hanya untuk mencari uang untuk pembuatnya semata dan peserta/agent awal. Banyak orang yang suka sekali ikutan MLM yang baru berdiri karena menurut mereka waktu matinya amsih lama dan mereka punya waktu untuk mencari agent/uang tanpa perlu tanggung jawab untuk korban yang dihasilkan. Banyak yang sadar bahaya business MLM tetapi tetap melakukan dengan sadar karena tahu benar disaat krisis ekonomi seperti sekarang taswaran fee besar untuk agent pasti menarik banyak pribadi yang sedang putus asa.

 

Mari kita jalankan business dengan proper dan bertanggung jawab karena umur kita adalah rahasia Tuhan dan kita semua harus bertanggung jawab buat perbuatan kita dihadapanNYA. Mari teman kita jadikan hidup kita berharga dan berartti buat orang banyak dan bukan beban buat banyak orang. TUHAN BERKATI semua kita dan semoga tulisan ini bermanfaat.